Sunday, March 1, 2015

Wanita Harus Tahu : Kenal Lebih Dekat Dengan Kanker Serviks


Bismillahirrohmanirrohim…

Perkembangan jaman ternyata memiliki dampak pada tingkat kesehatan masyarakat. Dengan semakin canggihnya teknologi yang sekarang ini disebut-sebut sebagai jaman yang serba instant, mau tidak mau juga mengubah pola dan gaya hidup dari para pelakunya. Dengan demikian paradigma penyakit yang ada dimasyarakat terutama di negara berkembang juga berubah. Penyakit infeksius yang semula berada ditingkat terwahid pelan-pelan mengalami pergeseran. Penyakit ini perlahan digantikan oleh penyakit-penyakit non infeksius atau disebut sebagai penyakit degeneratif seperti i kanker, diabetes mellitus, hipertensi dan lainnya.

Salah satu penyakit yang sekarang ini cukup menjadi momok bagi masyarakat adalah kanker. Kanker dengan berbagi macam variannya mulai dari yang menyerang kulit, tulang, bahkan alat genital adalah masalah khusus tersendiri yang saat ini tengah diupayakan penurunan angka kejadiannya. Kenapa? Karena ternyata angka mortalitas/kematian dari penyakit ini cukup tinggi bahkan meningkat secara significan.

Kanker diibaratkan sebagai “silent kill” atau pembunuh diam-diam. Mengapa demikian? Karena pada awal kemunculannya, para penderita tidak mengalami gejala atau tanda alias asimptomatik dalam bahasa medisnya. Dan rata-rata mereka akan mengeluhkan tanda dan gejala itu ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Tak terkecuali dengan kanker mulut rahim atau dalam istilah medis lebih dikenal dengan nama Ca Serviks (Karsinoma serviks). Mengapa dalam tulisan kali ini Ca Serviks yang diangkat? Karena dari berbagai data penelitian yang telah dilakukan oleh pakar-pakar medis di Indonesia, kanker ini menduduki peringkat pertama dari penyakit kanker itu sendiri.

InsyaALLOH dalam kesempatan kali ini, akan sedikit diuraikan mengenai apa itu Ca serviks beserta seluk beluknya.

Bagi anda kaum wanita, sudah semestinya anda tau…
Dan bagi anda kaum pria, ada baiknya anda tau..karena toh…anda juga sudah atau akan memiliki istri..


Bismillah….

Mari kita mulai berkenalan dengannya….

Apa itu Ca Serviks (Karsinoma Serviks)?
Adalah kanker yang menyerang bagian serviks (mulut rahim). Kanker atau karsinoma sendiri merupakan istilah medis yang biasanya digunakan untuk menyebut suatu massa/tumor/ benjolan yang memiliki sifat ganas. Massa/tumor ini merupakan penyakit pertumbuhan sel dalam tubuh dimana bentuknya, sifat dan juga kinetikanya berbeda dengan sel normal tubuh lainnya. Pertumbuhan sel kanker umumnya sangat liar, terlepas dari kendali pertumbuhan sel normal.


Apa Penyebabnya?
Secara umum penyebab kanker dapat dibedakan menjadi 3 golongan yakni,
   1. Kelainan kongenial atau genetika (karena kerusakan gen dalam tubuh)
   2. Karsinogen (zat atau bahan yang dapat menimbulkan kanker)

Karsinogen dibedakan menjadi 2 jenis,
a. Kimiawi (karsinogen alami : a. organic : aflatoksin yang terdapat pada biji kacang yg ditumbuhi jamur aspergillus bisa menyebabkan kanker hati, nitrosamine dalam  makanan dan minuman, b. inorganic : abses, cadmium, plumbum).
b.  Buatan manusia : bahan industri seperti cat, petrokimia, karet, obat-obatan seperti arsen, chlornaphazine.

Selain itu asam rokok juga dapat menyebabkan kanker karena didalamnya terdapat banyak karsinogen seperti polycyclic aromatichydrocarbon dan aromatic amine.

Hormon juga dapat menimbulkan kanker pada beberapa organ yang pertumbuhanya dipengaruh  oleh hormone seperti payudara, uterus (rahim) dan prostat.
1. Lingkungan hidup
-  Pekerjaan : laborat radiology, tambang speperti batubara, minyak tanah
-  Tempat tinggal : udara yang banyak mengandung radium, arsen, nikel
-  Gaya hidup : diet makanan, minuman keras, merokok, seringnya terpapar sinar matahari, dll.

Penyebab dari Ca Serviks diduga terkait dengan adanya virus HPV (human papilomma virus) terutama varian 16 dan 18 dan infeksi dari virus herpes simpleks varian 2.


Siapa Yang Berisiko?
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seorang wanita memiliki risiko (predesposisi)  lebih tinggi dibandingkan wanita lainnya untuk terkena kanker rahim. Adapun faktor tersebut yakni,
1. Gadis yang melakukan coitus/jima’ pertama (coitarche) saat usianya kurang dari 17 tahun.
2. Wanita dengan riwayat paritas (persalinan) yang tinggi/banyak  (umumnya lebih dari 5 kali melahirkan) apalagi dengan jarak persalinan yang terlampau dekat (kurang dari 2 tahun)
3. Wanita yang sering berganti-ganti pasangan seksual (promiskuitas)
4. Hygine seksual yang jelek (tidak menjaga kebersihan alat genital)
5. Wanita yang mengalami infeksi virus Humman Papiloma Virus
6. Wanita yang merokok.


Bagaimana Terjadinya Ca Serviks?
Pada dasaranya kanker terjadi karena adanya pertumbuhan sel tubuh yang abnormal. Dalam kasus ca serviks, terjadi karena sel penyusun serviks (sel epitel) yang normal berubah menjadi bentuk abnormal. Secara anatomis, serviks dibagi menjadi 2 bagian yakni eksoserviks/portio (bagian luar) dan endoserviks kanalis serviks (bagian dalam). Masing-masing bagian itu dilapisi oleh sel penyusun yang disebut dengan sel epitel. Pada bagian eksoserviks dilapisi oleh sel epitel gepeng berlapis (squamous compleks), sedangkan pada endoserviks dilapisi oleh sel epitel kuboid / silindris pendek selapis bersilia. Pada daerah perbatasan keduanya terdapat area yang disebut “squamo-columnar junction (SJC)”. Nah pada bagian peralihan inilah, sel-sel epitel itu biasanya akan mengalami metaplasi (perubahan se menjadi abnormal) Hal ini disebabkan karena sel-sel itu saling bertumpuk dan saling mendesak, sehingga sel-sel tersebut bila tersensivitas bisa berubah menjadi sel yang abnormal. Inilah yang menjadi dasar terjadinya ca serviks.


Bisakah Menyebar?
Kanker serviks dapat menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya. Penyebaran ini terjadi melalui jalur limfogen (melalui getah bening). Sel-sel kanker ini akan masuk ke getah bening dan selanjutnya akan ikut peredaran dari getah bening ini.Penyebaran ke area sekitar juga bisa terjadi seperti ke uterus(rahim), pelvis (panggil) atau vesica urinaria (kandung kemih). Penyebaran kanker ke tempat yang jauh (dalam istilah medis disebut metastasis) dapat mengenai organ seperti  paru-paru, hati, ginjal, tulang dan otak. Dari penyebaran inilah dapat diketahui stadium dari kanker apakah stadium dini (stadium Ia, Ib, IIa) atau stadium lanjut (IIb, III, dan IV). Semakin tinggi stadium, semakin kecil pula angka kesembuhannya. Stadium IV disebut juga sebagia stadium terminal/akhir dimana sudah terjadi penyebaran ke organ-organ jauh dan harapan hidup sekitar <10%.


Apa Tanda dan Gejalanya?
1. Kontak bleeding yakni perdarahan pasca senggama. Hal ini biasanya merupakan tanda umum yang sering dijumpai. Perdarahan yang terjadi dikarenakan kerapuhan dari jaringan serviks. Saat coitus, umumnya akan terjadi gesekan pada dinding serviks. Karena jaringan yang kaya pembuluh darah tersebut sangat rapuh, maka perdarahan mudah terjadi.
2. Keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan. Keputihan ini lama kelamaan akan berbau busuk oleh kaena adanya proses infeksi dan nekrosis (kematian) jaringan akibat kanker tersebut.
3. Rasa nyeri yang hebat divagina dan sekitarnya atau pada perut bagian bawah.
4. Anemia (karena perarahan hebat pada vagina)
5. Gejala yang timbul akibat adanya metastasis/penyebaran ke organ-organ lainnya misalnya,
- paru : batuk lama, efusi pleura, pneumonitis
- hati : ikterus (warna kuning pada tubuh), hepatomegali (pembesaran hati), acites (cairan pada rongga perut)
- otak : koma, kehilangan penglihatan.
- tulang : nyeri tulang, paah tulang


“PATOKAN” Tanda dan Gejala Bahaya Kanker
P : Perdarahan atau keluar lendir yang tak wajar dari dalam tubuh yakni berupa,
- batuk darah : ca paru dan sal.nafas
- muntah darah : ca lambung atau hati
- BAB darah : ca rectum/anus atau kolon/usus
- perdarahan vagina : ca serviks)
A : Alat pencernaan terganggu atau ada kesukaran menelan yang semakin lama semakin berat (ca eosofagus, tyroid)
T : Tumor pada payudara atau di tempat lain (testis, usus, otot, dll)
O : Obstipasi/ sembelit atau perubahan kebiasaan BAB atau BAK
K : Koreng atau borok yang tidak mau sembuh (gejal utama kanker kulit stadium lanjut) dimana biasanya tanda yang paling khas adalah perdarahan terus menerus dari borok tersebut.
A : Andeng-andeng (nevus) yang berubah , membesar dan makin menghitam (ditambah rasa gatal, borok, berdarah, rambut yang semual ada menjadi rontok) ini mengacu pada ca kulit.
N : Nada suara jadi serak atau batuk yang tak kunjung sembuh.


Bagimana Memastikan itu Ca Serviks?
Diagnosis dapat ditegakan dengan gejala dan tanda yang dikeluhkan, namum diagnosis pasti ca serviks ditegakan melalui pemeriksaan sitologi (pemeriksaan sel) dengan cara biopsi (mengambil sebagian jaringan pada serviks ). Dari biopsy tersbut akan terlihat dengan jelas sel-sel kanker tersebut.


Bagaimana Penangannya?
Penanganan kasus kanker pada umumnya dibedakan berdasarkan stadiumnya. Pada stadium dini masih dapat dilakukan dengan pembedahan. Setelah pembedahan dilnjutkan dengan radioterapi (penyinaran). Pada stadium lanjut, umumnya tidak dilakukan pemebdahan. Namun dengan kemoterapi (obat-obatan ) dan juga radioterapi. Pada stadium IV (IVa dan IVb) umumnya pengobatan yang diberikan hanyalah bersifat paliatif/meringkan keluhan bukan untuk menyembuhkan. Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker yang sudah sistemik/menyeluruh. Sehingga radioterapilah pengobatn akhir dari pasien dengan stadium ini.


Bagimana Prognosis Kesembuhannya?
Prognosis (gambaran kedepan/harapan) kesembuhan  dari ca serviks ditentukan pula oleh berbagi faktor yakni,
- umur penderita
- keadaan umum penderita (termasuk status gizinya)
- tingkat keganasan/ stadium
- cirri histologik sel kankernya
- kemampuan ahli dalam menangani
- sarana pengobatn yang ada.
Pada ca serviks stadium IV prognosis umumnya et malam  atau buruk.


Adakah Cara Deteksi Dini Ca Serviks?
Deteksi dini ialah usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan (stadium dini). Deteksi dini terhadap ca serviks dapat dilakukan oleh para wanita dengan pemeriksaan screenin test yakni dengan cara yang mungkin sudah cukup familiar : PAP SMEAR atau dengan metode yang paling baru, yakni metode IFA.


Siapa yang Seharusnya Melakukan Screening?
Screening test hendaknya dilakukan oleh para wanita yang sudah aktif melakukan hubungan seksual juga bagi para wanita yang memiliki faktor risiko/predesposisi seperti yang tercantum di atas. Screening bisa dilakukan pada Rumah sakit melalui dokter special kandungan ataupun tempat-tempat sarana kesehatan  spereti laboratorium yang tersedia layanana screening didalamnya.


Mencegah Lebih Baik Bukan?
Siapapun pasti setuju dengan pernyataan “mencegah penyakit itu lebih baik daripada mengobati”. Hal ini pulalah yang sedapatnya kita lakukan  sebagi uapaya penecegahan awal terhadap ca serviks. Bagaimana caranya? Bagi anda yang telah menikah, membersihkan daerah kewanitaan dan menjaganya supaya tetap hygine adalah hal yang penting. Kebersihan alat genital pasangan anda juga harus diperhatikan pula (maka benarlah perintah baginda Rasululloh, dimana dalam jima’ satu dengan jima’ lainnya itu diperantai oleh wudlu_ dan hendaknya membersihkan pula kemaluannya). Karena sangat memungkinkan kuman penyakit tersebut ada dalam alat genital yang kurang bersih. Tetaplah setia dengan pasangan anda (jangan perganti-ganti pasangan!).


Say NO to Cancer!!
Yuupp…katakan tidak pada kanker!! Bagimana caranya? Tentu dengan menjaga life style kita. Bagimanapun juga makanan 4 sehat  5 sempurna jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi tubuh kita, dibandingkan makanan junk food ataupun makanan serba instant yang didalamnya banyak terdapat bahan kimia dan pengawet. Hindari rokok!! Khususnya bagi anda kaum pria (dan mungkin kaum wanita) karena sungguh didalam rokok terdapat puluhan bahan berbahaya bagi tubuh kita!! No free sex!! Yang ini pasti dan harus benar2 didelete apalagi dengan berganti-ganti pasangan! Setialah anda pada pasangan anda…..


Demikian uraian singkat mengenai ca serviks. Semoga informasi yang sedikit ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita (kaum wanita khususnya) mengenai berbagai hal yang terkait dengan kesehatannya (terutama kesehatan alat reproduksinya).

Waallohu Ta’alaa A’lam Bi Shawab.


Reff :  Ilmu Kandungan_FKUI, Onkologi Klinik_Unair Press