Wednesday, March 18, 2015

Ibu Sebagai Pengajar


Rasulullah Shallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:
Artinya: “Perintahkanlah anak-anakmu shalat ketika mereka berumur 7 tahun, dan pukullah mereka jika berumur 10 tahun. Dan pisahkanlah mereka di tempat tidur.” [Hadits shahih dikeluarkan Abu Daud, Tirmidzi, Ad-Darimi, Ahmad, Ibnu Abu Syaibah, Ibnu Khuzaimah, Thahawy]

Itulah salah satu tugas yang diemban oleh orang tua sebagai pengajar dan pembimbing bagi anak-anaknya. Ibu merupakan sosok guru dan pengajar yang berharga. Cara dan metode pendidikannya yang khusus, berbeda dengan cara yang digunakan pengajar yang lain, walaupun ia tidak dapat menjelaskannya dan menuliskannya di atas kertas. Pengenalan ibu terhadap kepribadian anak disertai kasih sayang keibuan memudahkannya mencapai kesuksesan dan memberikan pengajaran yang cocok bagi anak.
Kesuksesan peranan seorang ibu sebagai pengajar dipengaruhi oleh tiga syarat:
  1. Pengetahuan dan kesiapan yang memadai terhadap metode pendidikan.
  2. Mengenal dengan baik pemikiran, keinginan, dan kecendrungan anaknya.
  3. Benar-benar berusaha untuk memberikan kebahagiaan kepada anaknya, mencintainya, menyayanginya, dan mengganggapnya sebagai bagian dari kehidupannya. Ketika anak melakukan suatu kesalahan, ia memperlakukannya seperti perlakuannya kepada orang yang sedang sakit dan mulai mengobatinya.
Seorang ibu pendidik merupakan tempat bagi anak untuk mendapatkan kasih sayang ibunya dan merasakan kedekatan pada ibunya. Keteguhan, kelembutan, cinta, dan kasih sayang menyatu dengan didikan serta arahan sang ibu. Kesatuan ini secara akan dapat berpengaruh langsung bagi anak. Tabiat anak yang suka meniru orang tuanya merupakan lahan yang cocok bagi perubahan apa pun pada diri anak dan mendorongnya untuk mengikuti pemikiran dan perbuatan ibunya.

Metode pengajaran ibu yang menggerakkan perasaan anak akan dapat menumbuhkan keyakinan pada diri anak terhadap dirinya sendiri dan terhadap ibunya. Dalam pengajarannya, sang ibu mendengarkan ucapan dan keluhan sang anak. Saat itulah anak akan merasakan bahwa pemikiran dan pandangannya dihargai. Dorongan bagi anak dan memelihara kemuliaannya merupakan faktor yang berpengaruh dalam pendidikan dan bimbingan kepada anak sehingga dapat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sang ibu.
Adapun hal-hal yang paling penting diajarkan oleh ibu kepada anaknya adalah mempelajari Kitabullah, perkara-perkara tauhid, syari’at dan akhlaq Islami.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallahu’alaihi wasallam:
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” [Hadits Shahih dikeluarkan Bukhari, Abu Daud, Nasa’i]

-Shalihah.com-